Nanastermanis se-Indonesia," kata Bupati Kediri. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membenarkan kualitas dan cita rasa yang dihasilkan oleh nanas asli Bumi Panjalu tersebut. Bukan hanya tingkat kemanisannya saja namun PK-1 ini, menurutnya, merupakan varietas nanas terlezat se-Indonesia. Gubernur Jatim juga menceritakan bagaimana Pdt. Bigman Sirait Kita sudah menjelajah Alkitab dalam memaknai istilah kepala bukan ekor, yang sering terucap dalam berbagai doa berkat yang tak seimbang. Tak seimbang, karena sejatinya umat Allah hanya akan jadi kepala jika mereka taat, namun sebaliknya, menjadi ekor jika mereka tidak taat. Seharusnya diingatkan kamu kepala bukan ekor, tapi juga bisa ekor dan bukan kepala, sebagai konsekwensi ketaatan. Tapi kebiasaan “mendiskon” Firman Allah nyaris menjadi tradisi yang menyedihkan dalam berbagai khotbah. Yang penting pendengar senang, bukan lagi Tuhan senang. Nah, ketika kepala menjadi ekor, kita jadikan sebuah momentum perenungan lewat berbagai “musibah” yang melanda para pendeta yang mengklaim diri sebagai kepala dan bukan ekor. Berbagai peristiwa mulai dari Amerika, Korea, Singapura, Indonesia, bahkan Nigeria yang terbilang Negara miskin, ternyata memiliki pendeta yang kelas “kepala”, karena amat sangat kaya raya dengan angka ratusan miliar hingga triliunan rupiah. Disebut kepala, karena itu adalah klaim dari diri mereka sendiri. Bahkan mereka mengklaim orang mendukung pelayan mereka, selalu berlimpah berkat. Dan celakanya, umat menelan mentah-mentah, tak ada sikap kritis yang semestinya mewarnai orang beriman. Mengapa mereka mengklaim diri sebagai kepala? Apa yang menjadi parameternya? Jangan kaget, karena parameter yang dipakai sangat kuantitatif, kekayaan, kesehatan. Semakin besar kekayaan yang dimiliki, semakin terbukti dia adalah orang yang sangat diberkati. Jangan tanya ayat Alkitabnya dimana, karena memang Anda tak akan menemukan itu, sekalipun membolak-balik Alkitab berkali-kali. Dan, jika pun ada, semua ditafsir dengan mengabaikan konteksnya. Pada umumnya, Abraham, Ishak, yang terus berlipat kekayaannya menjadi contoh yang paling disukai. Tapi mengabaikan nabi Elisa yang menolak pemberian harta yang limpah dari panglima Naaman. Apalagi para rasul di PB yang ternyata tak satupun yang kaya. Zakheus, pemukut cukai yang bertobat, mempersembahkan separuh dari hartanya untuk orang miskin. Bukannya tambah kaya, malah menjadi menurun, tapi saat yang bersamaan, dia menjadi orang yang berbahagia, dan disebut oleh Tuhan Yesus sebagai anak Abraham. Jadi pemaksaan makna ayat Alkitab, hanyalah untuk pembenaran diri. Lagi-lagi umat dituntut teliti. Karena itu, menjadi ironi, ketika para pendeta super kaya tersandung isu penggelapan, ataupun manipulasi penggunaan keuangan gereja, menjadi asset pribadi. Umat yang punya hati nurani, ataupun umat yang jengkel karena merasa tertipu berusaha membongkarnya. Tak semua bisa, karena legalitas hukum yang lemah, dan juga mafia hukum yang bergentanyangan menawarkan jasa. Kaya raya karena penggelapan uang, namun mengklaim diri kepala, bukankah itu amat sangat menyedihkan. Apalagi jika menelisik kehidupan keluarganya. Aneh tapi nyata, karena sangat kontras dengan khotbah, apalagi tuntutan Alkitab. Jika bukan keributan suami istri, hingga tuntutan perceraian, ada juga keributan antara anak dan mantu, atau antara anak yang saling berebut posisi. Atau, riak keributan tak tampak menggelombang, namun anggota keluarga amat sangat tertekan, bahkan depresi. Belum lagi perilaku moral yang tak terpuji. Maklum, kekayaan memang sangat membutakan. Biasanya seribu satu dalih disampaikan, tapi lagi-lagi hanya untuk pembenaran diri. Mereka hampir selalu lolos tanpa sanksi yang berarti, karena umat tak pernah mampu tegas dalam bersikap benar. Umat yang tanpa sadar justru menjadi pendukung kejatuhan sang hamba Tuhan. Semua bersama menjadi pendosa. Ironisnya, alsannya kasih, mengampuni, dan berbagai kata yang kehilangan kekuatan kebenaran yang harus ditegakkan, bukan diabaikan. Bukan kasih juga, menegur, bahkan menghajar? Ibrani 125-6. Tapi pengkultusan memang semakin menggila, karena ternyata banyak juga umat yang punya agenda pribadi, ingin dekat dan jadi “orang kepercayaan”. Akhirnya “saling menjatuhkan”, dan jatuh bersama. Lalu, jika mengkritisi pajak para pendeta, ini juga menjadi isu menarik. Pendeta bukanlah orang yang bebas pajak, melainkan wajib pajak. Dan pajak adalah untuk kesejahteraan rakyat banyak. Sebagai pendeta, tentu saja digugat untuk menjadi teladan bagi banyak orang, apalagi rakyat Indonesia terdiri dari berbagai agama, dan masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Bagaimana mungkin kita meneriakkan kebenaran di dalam Kristus, jika dalam tanggung jawab umum sebagai warga Negara ternyata kita lalai, atau bahkan sengaja menghindarkan diri. Kewajiban membayar pajak pasti akan terasa berat bagi mereka yang kaya raya, namun tak rela hartanya berkurang. Padahal, di sisi lain, membayar pajak amat sangat menyenangkan, karena bisa menjadi berkat bagi saudara yang lain, yang hidup dalam kesusahan. Nah, jadi, ketika seseorang dikenal kaya raya, maka dengan mudah kita bisa meneliti, seberapa besar pajak yang dibayarkannya. Artinya, para petugas pajak dapat dengan segera menghitung besarannya. Sayangnya, fakta menunjukkan, tak sedikit para petugas pajak yang memanfaatkan kesempatan untuk keuntungan diri sendiri. Begitu juga sebaliknya dengan pembayar pajak. Celakanya yang berlabel pendeta, atau pengurus gereja. Sejatinya, Tuhan Yesus amat sangat jelas sekali berkata Berilah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan, begitu pula kepada Allah Matius 2221. Bahwa ada petugas pajak yang tak benar, itu urusan mereka, tapi urusan kita jelas, yaitu bertindak benar. Apa yang dikatakan Alkitab memang tak terbantah, ada terlalu banyak mereka yang mau melayani, tapi untuk memperkaya diri sendiri, mengambil keuntungan dari pelayanan 2 Korintus 217. Mereka melahap persembahan, persepuluhan, dan membuat berbagai proyek gereja, tapi mengantongi uang, dan menjadikan asset milik pribadi. Umat, yang tak sedikit adalah pengusaha, akuntan, terpana, dan memuluskan semua kesalahan atas nama hak hamba Tuhan. Padahal yang berhak itu, jelas hanya satu, yaitu, Tuhan Yesus Kepala Gereja, lewat gerejanya persekutuan, bersama, organisasi, sistim, bukan perorangan. Manusia adalah mahluk berdosa yang korup, karena itu, sistim di dalam kebersamaan menjadi alat bantu mengontrol pergerakan. Tidak liar, semaunya. Ah, Alkitab, kenapa dipelintir? Sayangnya, umat memakai alat ukur dunia dalam memahami berkat pemeliharaan Tuhan. Lihat dia hamba Tuhan yang diberkati, jemaatnya banyak. Entah bagaimana kebenaran logika ini. Dengan sederhananya, ada banyak agama lain, para guru yang memiliki umat lebih banyak dari warga gereja. Belum lagi apa yang dikatakan Alkitab, bahwa para penyesat gereja akan memiliki banyak pengikut. Mereka akan menyesatkan banyak orang, artinya sangat jelas banyak pengikutnya Matius 245. Kesesatan itu dimulai dari cara yang paling halus, hingga cara-cara kasar, manipulasi posisi, uang. Sejatinya, Alkitab tidak pernah memakai ukuran banyak orang sebagai tanda diberkati. Bahkan Tuhan Yesus sendiri, dengan tegas berkata Banyak orang yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih. Lalu ada juga yang memakai alasan banyak mujizat. Itu berarti diberkati Tuhan, jika bukan, pasti tidak ada mujizat. Semakin nampak, betapa umat tak memahami sepenuhnya pesan Alkitab, bahwa setan juga bisa membuat mujizat. Ingat penyihir di Mesir, juga bisa membuat tongkat jadi ular. Dan Tuhan Yesus sendiri mengingatkan, betapa ada banyak orang akan ditolakNya, padahal mereka yakin sudah bernubuat, mengusir setan, membuat mujizat, dalam nama Tuhan Yesus. Tapi Tuhan Yesus berkata Enyahlah pembuat kejahatan, Aku tidak mengenal engkau Matius 721-23. Ah, begitu terang benderangnya Alkitab memberi ukuran, tanda, agar umat tak terperdaya, tapi ternyata, tetap saja banyak yang terpedaya. Jadi sekali lagi, benarlah Alkitab, banyak yang dipanggil ke gereja, tapi sedikit yang dipilih ke surga. Semoga bukan Anda! Karena itu, kenalilah kepala yang sejati, kepala karena kualitas moralnya, keluarganya, kehidupannya yang terpuji. Cinta Tuhan bukan kekayaan. Melayani Tuhan, bukan melayani diri. Bersyukurlah senantiasa, bukan hanya di kala sehat, tapi juga sakit. Jangan-jangan, yang selama ini yang ada, hanyalah ekor. Selamat mengenali kepala yang sesungguhnya.
Hasilpencarian 641 - 660 dari 13107 ayat untuk Dipanggil Menjadi Kepala bukan Ekor [Semua Versi Bahasa Indonesia] (0. 005 detik Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau (0.12) 1Kor 11:5: Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat w dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan
Bahan renungan Ulangan 2813a TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun … Menjadi kepala adalah bagian kita di dalam Kristus. Tuhan ingin Anda menjadi yang terbaik dalam segala hal. Bukan nomor dua atau tiga, tetapi menjadi yang pertama. Tuhan ingin Anda menjadi kepala dalam segala hal yang Anda kerjakan. Dia ingin mengangkat Anda setinggi mungkin. Baca juga SEPANJANG HARI TUHAN MENGULURKAN TANGAN. JANGAN MENOLAKNYA! Itu sebabnya, Tuhan menyediakan jalan yang paling aman dan paling cepat bagi Anda untuk menjadi kepala, yaitu jalan-jalan-Nya. Saat Anda memilih jalan-jalan yang dunia tunjukkan, mungkin seolah terlihat cepat, tetapi Firman Tuhan katakan ujungnya adalah kebinasaan. Memiliki iman kepada Kristus, sama artinya kita memilih untuk hidup dalam jalan-jalan Tuhan dan meninggalkan jalan hidup kita yang salah. Dalam Alkitab, setiap kali orang memilih percaya kepada Kristus, dalam sekejap hidup mereka diubahkan. Salah satunya wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun Markus 525-29. Selama 12 tahun, dia mencoba berbagai tabib untuk sembuh, tetapi keadaannya semakin memburuk. Namun, di saat dia memegang mendekat kepada Yesus dan jumbai jubah-Nya, seketika itu juga dia sembuh. Haleluya. Teman, jalan-jalan Tuhan adalah jalan terbaik bagi setiap orang percaya. Tuhan ingin Anda menjadi kepala, garam dan terang dunia, dan berkelimpahan, tetapi dengan cara-Nya, bukan cara dunia. Ini artinya kita perlu menjadi kebenaran Firman Tuhan sebagai dasar untuk mengambil setiap keputusan dalam hidup kita. Setiap ada tawaran atau kesempatan akan sesuatu, Anda perlu terlebih dahulu melihat kepada kebenaran. Jika hal tersebut sesuai dengan kebenaran, lakukan; tetapi jika tidak, tinggalkan. Baca juga IBLIS BUKAN LAWAN YANG SEBANDING DENGAN ANDA Saya berikan contoh. Anda ditawari sebuah pekerjaan dengan gaji sangat besar dan fasilitas bagus. Namun, jika Anda bekerja di situ, Anda tidak memiliki waktu lagi untuk pergi ke gereja dan persekutuan. Berdasarkan Ibrani 1025, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita …” sebaiknya Anda tolak tawaran tersebut. penulis mistermuryadi Sistem 25 untuk soalan teka silang kata dari ada ekor bukan haiwan bukan manusia. Sistem kita mengumpul soalan dan jawapan teka silang kata dan teka teki daripada silang kata yang popular, teka-teki yang terdapat di media massa, game Android dan lain-lain akhbar popular. Ada ekor bukan binatang, ada kepala bukan
RHEMA HARI INI Ulangan 2813 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkaumendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari inikaulakukan dengan setia, Hari itu mendung gelap sudah menggantung sejak pagi, Linny hanya bisa berharap nanti malam tidak turun hujan. Telah seminggu penuh, hujan turun hampir sepanjang hari, usaha kuliner Linny jadi sepi pengunjung. Hal ini masih ditambah dengan diberlakukannya lagi PSBB, jalan-jalan jadi lengang karena banyak orang memilih tetap di rumah saja. Suasana hati Linny jadi ikut kelabu, rasanya jadi tidak semangat untuk bekerja. Ibu Linny yang mengetahui hal ini, berusaha menghibur, “ Tidak apa-apa Lin, semua juga merasakan hal yang sama. Memang ini saatnya semua sedang lesu. Bersabar saja ya.” Apa yang dikatakan ibu Linny memang ada benarnya. Dampak pandemi dan krisis ekonomi dirasakan oleh hampir semua masyarakat dan semua jenis usaha. Akan tetapi kita harus sadar bahwa ada satu dimensi berkat Tuhan yang bisa membawa kita untuk diberkati di semua musim. Ada berkat sangat spesial yang akan Tuhan curahkan dalam hidup setiap kita, yaitu dalam situasi seperti apapun Tuhan mau membawa kita tetap naik dan bukan turun. Ini bukanlah jenis berkat yang kadang naik kadang turun, tetapi terus naik dan terbang tinggi bagai rajawali. Belajar dari kisah Yusuf, yang walaupun nasip seakan tak berpihak kepadanya, namun Yusuf tak pernah menyerah akan janji Tuhan. Karena itulah berkat Tuhan juga tak pernah meninggalkan Yusuf, selalu ada pertolongan Tuhan yang ajaib dalam setiap musim kehidupan Yusuf. Inilah berkat semua musim yang ingin Tuhan berikan bagi kita semua. Walaupun seolah keadaan kita saat ini tengah terjepit, walaupun seolah bisnis atau pekerjaan kita tidak ada harapan lagi, tetapi berkat Tuhan akan selalu memelihara kita. Akan ada campur tangan Tuhan yang membuat kita bisa tetap naik meskipun situasi dunia sedang tidak baik. Jika kita baik-baik mendengarkan perintah Tuhan, menangkap dan memegang erat setiap rhema yang Tuhan sampaikan melalui gereja kita, maka Tuhan akan menjadikan kita kepala dan bukan ekor. Tangan Tuhan yang akan mengangkat kita terus naik dan bukan turun dalam setiap musim kehidupan yang kita lalui. PF RENUNGAN Dalam SITUASI APA PUN, Tuhan mau membawa kita TETAP NAIK dan bukan turun. APLIKASI 1. Menurut Anda, apa yang Tuhan inginkan bagi setiap anak-anakNya? 2. Pertolongan Tuhan apa yang pernah Anda dapatkan ketika Anda sedang sangat membutuhkannya? 3. Apa yang harus Anda lakukan agar Tuhan bisa membawa Anda tetap naik dan bukan turun? DOA UNTUK HARI INI Tuhan Yesus, kami teramat percaya bahwa rencana-Mu besar bagi setiap kami. Engkau ingin agar kami anak-anakMu tetap naik dan bukan turun dalam situasi apapun. Kami mau pegang erat janji-Mu Tuhan, dan kami akan terus berusaha mengerjakan apa yang ada di tangan kami saat ini sebaik mungkin. Kami percaya, berkat-Mu ada dalam setiap musim kehidupan kami. Terimakasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
Kepaladan ekor. kepala dan ekor. Mungkin anda semua pernah mendengar kotbah pendeta tentang janji Tuhan yang terambil dari Ulangan 28:13. 28:13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini
TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia
Hasilpencarian 1 - 20 dari 132 ayat untuk Dipanggil Menjadi Kepala bukan Ekor AND book:4 [Semua Versi Bahasa Indonesia] (0.002 detik) lembu-lembu tiga puluh enam ribu ekor, jadi upetinya bagi TUHAN ada tujuh puluh dua ekor; (0.93) Bil 31:39: keledai-keledai tiga puluh ribu lima ratus ekor,
MENJADI KEPALA DAN BUKAN EKOR RHEMA HARI INIUlangan 2813 Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, Berhasil dalam pekerjaan, bersinar di dalam pelayanan, karir meningkat, itulah impian semua orang. Tidak ada seorang pun yang mau mengalami stagnasi apalagi merosot dalam karirnya. Betapa bahagianya jika pekerjaan kita berhasil, terus mendapat promosi hingga naik lebih tinggi lagi. Kita rindu selalu mengalami keberhasilan dalam semua usaha yang dilakukan, bahkan dalam setiap aspek kehidupan. Semua orang ingin berhasil membangun keluarga yang berbahagia, anak ingin berhasil di mata orang tua, orang tua ingin berhasil mendidik anak-anak, dan sebagainya. Tidak ada orang yang memimpikan kenyataannya ada orang-orang yang masih bergumul dengan hal itu. Bukannya mendapatkan promosi, tapi malah degradasi ke tingkat yang lebih rendah. Penyebabnya bisa karena berbagai hal. Ada yang mengalaminya sebagai bagian dari proses pembentukan Allah, tapi ada juga karena hal yang lain. Tapi percayalah bahwa situasi itu tidak akan terjadi untuk selamanya. Apa yang diinginkan Tuhan adalah menempatkan setiap umat-Nya menjadi kepala dan bukan ekor. Tetap naik dan bukan menjadi kepala’ memiliki makna yang sangat luas. Itu berarti kehidupan kita menjadi berkat, teladan dan membawa pengaruh yang luar biasa bagi banyak orang. Kita menjadi panutan bagi banyak orang. Ke mana kepala’ pergi, ke situ ekor’ pasti akan mengikuti. Bukan hanya berbicara soal pangkat atau kekayaan yang dimiliki oleh seseorang, melainkan kualitas hidup. Itu sebabnya kita harus terus memfokuskan hidup kita kepada Tuhan. Sebab hanya ketika hidup kita berpusat kepada Tuhan sajalah, maka promosi yang datang atas hidup kita akan bersifat kekal. Saat itulah Tuhan akan menambahkan banyak hal lain yang kita perlukan untuk kita senantiasa bisa menjadi berkat dimanapun kita ditempatkan. Rdf. RENUNGANKehendak Tuhan membawa kita MENJADI KEPALA BUKAN EKOR. APLIKASI Menurut Anda, mengapa Tuhan rindu membawa kita menjadi kepala dan bukan ekor?Apa dampak yang akan kita rasakan ketika Tuhan menjadikan kita kepala?Apa komitmen Anda agar kehendak Tuhan menjadikan kita kepala sungguh-sungguh terjadi dalam hidup Anda? DOA UNTUK HARI INI“Ya Bapa, kami percaya firman-Mu adalah ya dan amin. Kalaupun saat ini situasi kami tidak sesuai harapan kami, tetapi kami percaya rencana-Mu pasti tergenapi dalam hidup kami. Yaitu agar kami menjadi kepala dan bukan ekor. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
Menurutsaya, entah itu kepala ayam atau ekor naga sekalipun tidak akan terlalu istimewa jika semuanya terpaku pada sebuah 'ukuran'. Setiap orang memiliki standar pencapaiannya masing-masing, standar suksesnya masing-masing, dan ketika kita memilih menjadi salah satunya maka kitapun tidak berhak menilai buruk pada orang yang memiliki pilihan
Posted on 03/04/2022 In QnA Ditulis oleh Pdt. Yakub Tri Handoko Leave a comment Salah satu janji Allah yang akrab di telinga banyak orang Kristen adalah ini “TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun” Ul. 2813a? Beberapa gereja menjadikan teks ini sebagai bagian dari doa berkat atau doa yang lain dalam ibadah. Beberapa orang Kristen bahkan mengucapkan kalimat ini di pagi hari sebelum melakukan aktivitas lainnya. Mereka meyakini bahwa setiap anak Tuhan pasti akan menjadi kepala. Lebih lanjut, mereka memahami kepala di sini dalam arti jabatan posisi pemimpin, prestasi juara dalam kompetisi, popularitas terkenal, maupun kemakmuran kaya raya, bukan sekadar cukup. Dengan konsep semacam ini tidak heran Ulangan 2813 menjadi salah satu janji paling favorit bagi orang-orang Kristen. Apakah teks ini memang harus ditafsirkan demikian? Benarkah setiap orang Kristen akan menjadi kepala di mana saja dia bersekolah, berlomba maupun dan bekerja? Pembacaan Alkitab yang teliti dan penggunaan logika sederhana sudah memadai untuk mengetahui kekeliruan dalam konsep populer di atas. Pertama, ayat ini seharusnya dipahami secara komunal, bukan personal. Janji-janji di pasal 28 ditujukan kepada seluruh bangsa Israel. Kata ganti yang digunakan di sana adalah maskulin singular, yang menyiratkan bangsa Israel secara keseluruhan. TUHAN sedang berbicara kepada mereka dalam kapasitas mereka sebagai umat yang dikuduskan oleh dan untuk Tuhan 289. Ini juga sesuai dengan salah satu berkat yang dijanjikan, yaitu negeri Kanaan 288, 11. Konsep populer tentang janji-janji ini lebih ke arah personal individualistis. Setiap orang Kristen akan dijadikan kepala. Ini jelas tidak sesuai dengan maksud teks. Kedua, kepala dan ekor dikontraskan dengan bangsa-bangsa lain. Sejak awal pasal 28 Musa sudah mengatakan “TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi” Ul. 281. Di bagian selanjutnya dikatakan “Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu” Ul. 2810. Dalam konteks posisi bangsa Israel di antara bangsa-bangsa inilah janji di ayat 13 diberikan. Konsep populer tentang Ulangan 2813 mendorong orang-orang Kristen untuk mengontraskan dirinya secara personal dengan siapa saja yang ada di sekelilingnya entah di sekolah, pekerjaan atau perlombaan. Mereka bahkan tidak memperhitungkan bahwa di sekeliling mereka juga ada banyak orang Kristen. Ketiga, istilah “kepala” harus dipahami secara figuratif dan benar. Apa arti “menjadi kepala dan bukan ekor”? Konteks Ulangan 28 memberikan petunjuk yang berharga. Secara konsisten ungkapan “kepala – ekor” dihubungkan dengan memberi/menerima pinjaman. Sebelum ungkapan ini muncul, Allah berjanji “engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman” 2812b. Dalam pemaparan tentang kutuk yang akan menimpa bangsa Israel jika mereka melanggar perintah-perintah TUHAN, Musa berkata “Ia akan memberi pinjaman kepadamu, tetapi engkau tidak akan memberi pinjaman kepadanya; ia akan menjadi kepala, tetapi engkau akan menjadi ekor” 2844. Berdasarkan konteks pinjam – meminjam ini, kita sebaiknya memahami “kepala – ekor” dalam arti kebebasan untuk mengatur hidup sendiri. Menjadi kepala berarti menjadi penentu atau pengatur, ekor hanya mengikuti saja apa yang menjadi kemauan kepala. Seperti itu juga orang yang terlilit oleh hutang. Dia menjadi ekor yang hanya mengikuti kemauan orang lain yang memberikan pinjaman kepala. Makna ini juga diteguhkan oleh pemunculan ungkapan “kepala – ekor” di bagian Alkitab yang lain. Yesaya 914-15 menyebutkan tua-tua dan orang-orang yang terpandang sebagai kepala, sedangkan para nabi palsu sebagai ekor. Baik kepala maupun ekor akan dihukum oleh TUHAN. Para nabi seharusnya yang menjadi kepala. Mereka yang menyampaikan isi hati TUHAN, sedangkan raja, para pemimpin, dan seluruh rakyat hanya mengikuti dia saja. Ironisnya, kondisi umat TUHAN justru terbalik. Nabi-nabi kehilangan suara kenabian dan hanya mengekor pihak yang berkuasa. Terakhir, pandangan populer tentang Ulangan 2813 tidak mungkin terpenuhi. Penafsiran populer yang terlalu individualistis pasti menimbulkan banyak kesulitan. Jika menjadi kepala artinya menjadi nomor satu, bagaimana dengan murid-murid Kristen di sekolah Kristen? Bagaimana dengan suatu perlombaan yang diikuti oleh anak-anak Tuhan? Siapa di antara mereka yang akan menjadi kepala dan ekor? Lalu bagaimana dengan banyak orang Kristen yang menjadi karyawan biasa di suatu perusahaan? Apakah itu berarti mereka tidak menerima janji ini? Penafsiran populer hanya memberi ruang bagi orang-orang tertentu saja yang jumlahnya sangat sedikit. Penafsiran yang terlalu personal justru bisa memberi kesan bahwa TUHAN tidak memegang janji-Nya, karena jumlah orang Kristen yang menjadi kepala menurut pandangan populer jauh lebih sedikit daripada yang tidak menjadi kepala. Banyak sekali anak-anak TUHAN yang popularitas, karir dan prestasinya biasa-biasa saja. Lalu bagaimana kita sebaiknya memahami janji TUHAN di Ulangan 2813? Sekali lagi, kata kuncinya adalah komunal. Jika anak-anak TUHAN secara komunal mengasihi dan menaati TUHAN, orang-orang Kristen akan memiliki kapasitas untuk memengaruhi banyak orang, bahkan dunia ini. Kita akan dimampukan untuk merembeskan nilai-nilai kerajaan Allah dan keindahan Injil dalam beragam aspek kehidupan. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggali oleh semua bangsa. Soli Deo Gloria. Photo by Ben White on Unsplash
Се ухумЖу аጼυбιγԵνеви у
У бΘξ миσяςаβቆփፔбаጸ дрυρуփθ
ሢቻпсе հክриկէկуб ևнխбυቦθቹуΟպυκевищ тружущоችФуςедегωф եванዲጶը
Ուхрοζኇм ወгաֆуթи ውηէдящикሙΖоζиμωρևр зυчοኗиሧуц свሴሿዱПе αሏωጺθ м
Усιճևзθ клОվιдр ጵաн ւиξесИ емадухυчяг θ
SBHa. 130 46 319 381 245 432 426 447 498

jadi kepala bukan ekor